contoh kasus kecerdasan sosial

contoh kasus yang saya ambil dari pengalam saya, dulu saat pertama kali masuk SMA merasa sendirian dan tidak ada teman, tetapi saya berfikir bahwa saya harus mampu beradapasi dengan situasi saat itu, saya mulai berkenalan mencoba untuk mengeksplor diri saya agar dapat di terima oleh teman-teman baru saya, saya juga masuk suatu organisasi mencoba untuk aktif di dalamnya, membangun hubungan yang baik dengan orang lain, mencoba mendengarkan keluhan orang lain, sampai pada akhirnya saya bisa mengaktualisasikan diri saya sampai teman-teman saya mempercayai saya untuk menjadi seorang ketua di organisasi yang saya pimpin tersebut. dan alhamdulilah komentar dari teman-teman saya organisasi tersebut lebih maju dari sebelumnya.

Dari pengalaman tersebut secara tidak langsung saya sudah menerapkan salah satu indikator dalam kecerdasan sosial internal yaitu saya memiliki keinginan untuk besosial dengan orang lain dan menjalin hubungan dengan orang lain. saya juga telah menerapkan beberapa model kecerdasan sosial Karl Albrecht yaitu situasional aware (kesadaran situasional) dimana saya mampu beradaptasi dengan lingkungan baru di sekolah saya, lalu presense (kehadiran) dimana keberadaan saya dalam suatu organisasi tersebut memiliki pengaruh yang baik. dan empathy (empati)\ dimana saya dapat mendengarkan keluhan dari teman-teman saya mengenai hal apapun entah itu dalam pelajaran atau masalah suka dan duka.

Social Intelligence

Kecerdasan adalah kemampuan menyeluruh individu untuk bertindak dengan maksud tertentu, berpikir rasional dan menghadapi lingkngan secara efektif. (Wechsler. 1958). Kecerdasan ada sangkut paut dengan kemampuan untuk menangkap hubungan yang abstrak dan rumit, serta kemampuan memecahkan masalah dan belajar dari pengalam

Kecerdasan Sosial adalah kemampuan yang mencapai kematangan pada kesadaran berpikir dan bertindak untuk menjalankan peran manusia sebagai makhluk sosial di dalam menjalin hubungan dengan lingkungan atau kelompok masyarakat.

kecerdasan sosial

     Pengertian social intelligence menurut para ahli :

Menurut Buzan, kecerdasan sosial adalah ukuran kemampuan diri seseorang dalam pergaulan di masyarakat dan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang–orang di sekeliling atau sekitarnya.

Menurut Robinson Ambron ( 1981) mengartikan sosialisasi itu sebagai proses belajar yang membimbing seseorang ke arah perkembangan kepribadian sosial sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif

Menurut Stephen Jay Could, On Intelligence, Monash University: 1994,menjelaskan bahwa kecerdasan sosial merupakan suatu kemampuan untuk memahami dan mengelola hubungan manusia. Kecerdasan ini adalah kecerdasan yang mengangkat fungsi jiwa sebagai perangkat internal diri yang memiliki kemampuan dan kepekaan dalam melihat makna yang ada di balik kenyataan apa adanya ini

Menurut Amstrong,1994, Komponen penting membangun kecerdasan sosial (social intelegence) adalah komunikasi dan pendidikan. Kecerdasan sosial adalah kematangan kesadaran pikiran dan budi pekerti untuk berperan secara sosial dalam kelompok atau masyarakat.

Menurut Edward Thorndike, kecerdasan sosial adalah kemampuan untuk memahami dan mengelola pria dan wanita, anak laki-laki dan perempuan, untuk bertindak bijaksana dalam hubungan manusia. Hal ini setara dengan kecerdasan interpersonal, salah satu jenis kecerdasan yang diidentifikasi dalam Howard Gardner ‘s Teori kecerdasan ganda , dan erat terkait dengan teori pikiran.

Dari pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa kecerdasan social sangat penting untuk menunjang kehidupan bermasyarakat. Sukses atau tidaknya seseorang tidak hanya ditentukan oleh IQ tetapi kecerdasan social yang terpenting. Banyak orang sukses tapi tidak mengandalkan seberapa tinggi IQ-nya tapi kecerdasan social-lah yang berperan.

     Komponen dan indicator social intelligence :

SI (Social Intelligence) internal

  • Keinginan untuk bersosial dari dalam diri
  • Menjalin hubungan yang baik dengan orang lain
  • Mengorbankan kepentingan diri demi orang lain

SI (Social Intelligence) eksternal

  • Adanya pengaruh untuk bersosialisasi
  • Menyelesaikan permasalahan dalam berinteraksi Sosial
  • Bersosial karena adanya faktor yang lain (supaya mendapat sanjungan dan pujian dari orang lain)

     Model social Intelligence menurut para ahli :

Penulis sains populer Daniel Goleman mengusulkan bahwa kecerdasan sosial terdiri dari:

  • kesadaran sosial (termasuk empati dan kognisi sosial )
  • fasilitas sosial (termasuk sinkroni, presentasi-diri , pengaruh , dan kepedulian)

Tahun 2005, Karl Albrecht mengusulkan sebuah model social intelligence yang terdiri dari 5 poin dalam bukunya social intelligence. Yaitu SPACE :

  1. Situational aware (kesadaran situasional)
  2. Presense (kehadiran)
  3. Authenticity (Autensitas)
  4. Clarity ( Kejelasan)
  5. Empathy ( Empati)

     Pengaruh Social Intelligence terhadap kesuksesan

Sosial IQ adalah ukuran kecerdasan sosial. Sosial IQ didasarkan pada 100 titik  skala, dimana 100 adalah skor rata-rata dan 140 (di atas 140) dianggap sangat tinggi. Sosial IQ di ukur dengan teknik tanya jawab. Orang dengan sosial IQ yang rendah akan dianggap anak-anak dan belum dewasa, bahkan jika orang tersebut pun telah berumur dewasa. Cara yang baik untuk mengukur sosial IQ adalah dengan menggunakan sistem IQ dasar, disesuaikan dengan keterampilan sosial. Kebanyakan orang memiliki IQ sosial 85-115.

Orang dengan sosial IQ di bawah 80 mungkin memiliki gangguan spektrum autisme, seperti sindrom Asperger dan skizofrenia. Orang-orang ini mungkin mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan memerlukan pelatihan keterampilan sosial atau dukungan tambahan dari spesialis jiwa.

Orang-orang ini sulit mendapatkan pekerjaan karena mereka tidak memiliki komunikasi interpersonal yang diperlukan dan keterampilan sosial untuk sukses dalam angkatan kerja. Orang-orang ini dapat bekerja dengan baik dalam pekerjaan meja kantor, pekerjaan rumah atau pekerjaan yang tidak memerlukan banyak interaksi, seperti konstruksi.

Orang dengan sosial IQ di atas 120 dianggap sangat terampil dan menyesuaikan diri dengan baik, dan bisa bekerja dengan baik dengan pekerjaan yang melibatkan kontak langsung dan komunikasi dengan orang-orang.

     Perhatikan tabel tingkat kecerdasan sosial di bawah ini

Tingkat Sosial Intelligence Umur
120 (diatas rata-rata – sosial dewasa untuk usia) 20.4
110 18.7
100 (rata-rata) 17
90 15,3
80 13,6
70 (dibawah rata-rata) 11,9
60 10,2
50 8,5
40 6,8
30 5,1
20 3,4

     Keterampilan dasar dalam kecerdasan sosial :

Daniel Goelman dalam bukunya emotional intelligence menyampaikan ada 4 keterampilan dasar yang mesti di kembangkan dalam kecerdasan sosial, yaitu :

1. Mengorganisasi kelompok

2. Merundingkan pemecahan masalah

3. Menjalin Hubungan

4. Menganalisis sosial

     Meningkatkan Kecerdasan Sosial

Ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk meningkatkan kecerdasan sosial, diantaranya:

  • Tubuh bicara lebih banyak
  • Tubuh dapat lebih banyak bicara dari kata-kata.
  • Tubuh dirancang untuk berkomunikasi dengan orang lain.
  • 55% makna yang akan disampaikan dalam aktivitas tercermin pada sikap fisik.
  • Tanpa kata-kata tubuh dapat mengkomunikasikan apakah seseorang sedang sedih, senang, marah, kecewa, bahagia, malu, takut, khawatir, gugup,antusias, percaya diri, minder, cemas dsb.
  • Sadarilah hal tersebut.
  • Mendengarkan aktif

     Referensi

Goelman, Daniel. 2006. Kecerdasan sosial : ilmu baru hubungan manusia. diterjemahkan oleh Hariono S. Imam. Jakarta : Gramedia.

Maramis, Willy F. 2006. Ilmu Prilaku dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya : Airlangga University Press.

http://hanifahsaj.blogspot.com/2012/12/definisi-kecerdasan-kecerdasan-atau_18.html

http://wahidin.staff.stainsalatiga.ac.id/2013/05/29/mengembangkan-kecerdasan-sosial-bagi-anak/